Selasa, 03 Maret 2020

Pengertian dan teknik dasar lari estafet, lari halang rintang, jalan cepat

Hai teman teman semuanya. Bagaimana kabar teman teman? Semoga anda semua tetap sehat

Pada pembahasan di blog saya saat ini saya ingin memberitahu teman teman tentang  olahraga lari estafet, lari halang rintang, dan olahraga jalan cepat.

Simak pembahasannya pada berikut ini




1. Pengertian dan teknik dasar lari estafet
Lari estafet adalah salah satu olahraga lari yang dilakukan secara bersambung di dalam satu tim. Setiap tim dalam lari estafet terdiri dari 4 orang. Olahraga lari estafet ini dilakukan dengan cara memberikan sebuah tongkat estafet kepada setiap pelari yang dilakukan secara sambung menyambung antara pelari satu ke pelari dua, pelari dua ke pelari tiga, pelari tiga ke pelari empat, dan pelari empat akan berlari sekuat tenaga menuju ke garis finish. Dalam perlombaan ini hal yang paling menentukan kemenangan adalah selain stamina tubuh yang kuat juga kekompakan sebuah tim.

Peserta harus berlari dengan membawa sebuah tongkat yang disebut tongkat estafet. Kemudian pada babak pertama pelari pertama akan memberikan tongkatnya kepada pelari kedua. Jarak yang dilakukan pada lari estafet adalah 4×100 meter dan 4×400 meter.

Adapun beberapa teknik untuk melakukan lari estafet, sebagai berikut.
– Teknik Start Lari Estafet
Posisi pelari pertama pada saat start adalah jongkok. Ketika start, hal yang harus diperhatikan adalah posisi tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start.

– Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung sampai setengah bagian dengan tangan kanan atau kiri sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya.

– Teknik Memberi dan Menerima Tongkat Estafet
Terdapat suatu daerah khusus untuk melakukan pergantian tongkat yang disebut wissel, semua kegiatan memberi dan menerima tongkat akan dilakukan disini sambil terus berlari. Panjang wissel tongkat estafet adalah 20 meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian akan menyebabkan diskualifikasi.



2. Pengertian dan teknik dasar lari halang rintang
Olahraga halang rintang adalah salah satu nomor yang juga terdapat di atletik lari. Dalam sebuah lomba lari halang rintang jarak yang ditempuh sejauh 3000 meter. Ketika berlari , para peserta akan mendapatkan banyak rintangan dan halangan yang harus dilewati tanpa melakukan kesalahan. Rintangannya sendiri di bedakan menjadi beberapa jenis. Rintangan tersebut berupa water jump dan rintangan gawang.

Seorang pelari pelari harus mampu bertahan dan memiliki stamina yang kuat dalam berlari cepat dengan jarak sepanjang 3000 meter . Para pelari dituntut untuk memiliki fokus yang tinggi agar dapat menghadapi rintangan yang telah disiapkan.

Adapun teknik untuk melakukan lari halang rintang, sebagai berikut.
·             Lari gawang menggunakan start jongkok dalam melakukan awalan.
·             Berlari dengan cepat ketika mengarah ke gawang, posisi badan sedikit miring ke depan saat melompat, sedangkan kaki yang di depan diposisikan lurus.
·             Posisi tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ada di depan diayunkan ke depan dan mengimbangi gerak tubuh.
·             Setelah melintasi gawang, kaki yang ada di depan kembali menapak pada lintasan dan mengarah ke depan menuju gawang berikutnya.
·             Kaki yang mengikuti (di belakang) dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.
·             Lari secepat mungkin ketika berlari dari gawang satu menuju gawang selanjutnya.
·             Posisi bahu dan pinggul diusahakan selalu diposisikan tetap pararel dengan gawang, sedangkan posisi tubuh sedikit naik turun ketika melintasi gawang.
·         Gerakan pada akhir pendaratan posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang diangkat tinggi.


3. Pengertian dan teknik dasar jalan cepat
          Jalan cepat merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa ada hubungan terputus pada tanah. Dalam melakukan jalan cepat setiap kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.

Adapun beberapa teknik untuk melakukan jalan cepat, sebagai berikut.
·        
      Teknik awalan (start).
Teknik awalan merupakan teknik yang dilakukan  sesaat sebelum memulai lari. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh atlet pada teknik start ini adalah sebagai berikut.
    Atlet dengan sikap bersedia yaitu berdiri di belakang garis
    Ketika petugas membunyikan aba-aba untuk bersedia, letakkan salah satu kaki lurus ke belakang sementara satu kaki lainnya digerakkan ke depan (masih di belakang garis start) dengan lutut sedikit ditekukkan.
    Posisi badan lurus dan agak maju ke depan sementara posisi kedua tangan rileks di sisi-sisi badan. Berat badan ditumpukan pada kaki bagian depan.
    Ketika terdengar aba-aba “ya” atau bunyi pistol dari petugas, gerakkan kaki belakang ke depan dengan mengayunkan tangan ke belakang dan ke depan secara harmonis dan bergantian.
·        
           Posisi badan.
Teknik dasar jalan cepat yang kedua yaitu mengenai posisi badan ketika melakukan jalan cepat setelah aba-aba atau peluit dibunyikan. Sikap atau posisi tubuh ketika melakukan jalan cepat yang benar yaitu menghadap lurus ke depan, siku membentuk sudut 90 derajat dan tangan digerakkan harmonis dengan kaki secara bergantian.
·        
      Teknik langkah kaki.
Teknik selanjutnya yang juga krusial yaitu langkah kaki saat jalan cepat. Teknik dasar jalan cepat yang benar yaitu kaki digerakkan ke depan dengan berat atau beban tubuh bertumpu pada paha. Ketika menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit ditekuk seiring dengan ayunan kaki. Ketika kaki bersentuhan dengan tanah, yang mendarat terlebih dahulu adalah bagian tumit lalu ujung kaki.
·         
      Teknik akhiran (finish).
Teknik akhiran atau finish yang benar dalam jalan cepat yaitu jangan langsung berhenti ketika menyentuh garis finish. Sebaliknya, tetap lakukan gerakan jalan cepat yang sama setidaknya sampai sejauh 5 meter dari garis finish. Setelah menyentuh garis akhir, gerakan semakin melambat hingga akhirnya benar-benar berhenti. Perlambatan gerak ini terlihat dari tumpuan beban tubuh berganti dari kaki satu ke kaki yang lainnya.

16 komentar: